H I V
Human Immunodeficiency Virus
Human Immunodeficiency Virus
•
Virus yang menyebabkan menurunnya
sistem kekebalan tubuh manusia
•
Virus yang menyerang sel T4 (CD4) di
dalam tubuh manusia
Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
Gejala-gejala penyakit yang timbul karena menurunnya kekebalan tubuh
HIV terutama ditemukan di:
•
Darah
•
Cairan Vagina
•
Air Mani (bukan pada sperma)
•
Air Susu Ibu
Penularan terjadi melalui kontak dengan cairan tsb yang mengandung HIV
HIV tidak ditemukan di keringat, air kencing, tinja, air ludah
ASESMEN
BIOPSIKOSOSIAL SPRI ODHA
BIOPSIKOSOSIAL SPRI ODHA
- Permasalahan yang dihadapi seseorang pada umumnya berkaitan dengan aspek-aspek Biopsikososial spiritual.
- Apabila terdapat aspek yang tidak dapat berfungsi dalam diri seseorang, maka akan terjadi masalah yang kemudian akan menyebabkan yang bersangkutan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik
- Assessment biopsikososial spiritual dilakukan untuk mengetahui permasalahan psikososial klien yaitu klien dalam interaksinya dengan lingkungan sosialnya. Asesmen tersebut berkaitan dengan aspek-aspek yaitu: fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual.
- Proses asesmen merupakan hal mendasar dalam praktek pekerjaan sosial
- Asesmen melibatkan usaha bersama antara pekerja sosial dengan klien
Proses asesmen terdiri dari 5
langkah (Meyer):
1. Exploration (menggali informasi)
2. Inferential thinking (Review data)
3. Evaluation (Evaluasi)
4. Problem Definition (Perumusan masalah)
5. Intervention Planning (Perencanaan
intervensi)
ASPEK BIOLOGIK
- Demografi (Usia, ras & sukubangsa, jenis kelamin)
- Penilaian fisik:
- Kondisi fisik: rapi, bersih, tidak rapi, terlihat tua, terlihat muda, pantas dsb.
- Aktivitas motorik; normal, lambat, hiperaktif, gelisah, gemetar, dsb
- Cara berjalan; normal, bungkuk, janggal, sempoyongan, dsb
- Postur; normal, kaku, lemas/lemah, dsb
- Cara berbicara; normal, gagap, spontan, tertekan, emosional, membosankan, lambat, lembut, menggerutu, ragu-ragu, keras, mengancam, cepat, mencerca, dsb
- Sejarah medis/kejiwaan/syaraf
- Pengobatan yang di terima selama ini
- Riwayat genetika keluarga
ASPEK PSIKOLOGIK
- Sikap: kooperatif, pemalu, tidak kooperatif, marah, serius, lepas, negatif, jujur, tenang, cepat marah, defensif, curiga, bermusuhan, sopan, tunduk/patuh, tegang, sensitif, provokatif, acuh tak acuh, ……………dsb
- Afeksi: marah, benci, rindu, senang, sedih, bahagia, Sangat gembira, tertekan, khawatir …………..dsb
- Kognitif: proses pemikiran tepat, kacau, ngoceh, blocking, penuh ide, tidak acuh, membingungkan, obsesif, rasa bersalah, bunuh diri, paranoid, delusi-delusi, sadar, linglung, gelap, apatis, orientasi (normal atau kurang baik), memori (normal atau kurang baik), Atensi/konsentrasi (normal atau terganggu), Pertimbangan (baik, cukup, kurang) ………………….dsb
- Persepsi: halusinasi, pendengaran, visual, tidak ada
ASPEK SOSIAL
- Database Sosial:
- Keluarga
- Teman (significant others)
- Isu-isu sosial yang dihadapi
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Pemenuhan kebutuhan dasar (sandang, pangan, Perumahan)
- Pendapatan
- Akses kepala pelayanan sosial, kesehatan, pendidikan
- Masalah hukum
ASPEK SPIRITUAL
- Identitas keagamaan (Islam, Kristen, Hindu, Budha dll)
- Identitas/nilai spiritual
( Taat beribadah, kuat
iman, jujur, cinta kasih, goyah, dll).
3. Faktor/elemen spiritual
terkait dengan masalah (takdir Tuhan, kutukan Tuhan, penghapus dosa dll).
TUJUAN ASESMEN BIOPSIKOSOSIAL SPRI TERHADAP ODHA
- Memudahkan identifikasi masalah, identifikasi fakta secara tepat, dan pemecahan masalah
- Melihat sisi kekuatan ODHA (daya tahan, tahan banting, percaya diri, harapan, mobilisasi kemampuan)
- Menentukan pelayanan kepada ODHA secara tepat, positif dan bermanfaat
Aktivitas asesmen Biopsikososial Spri ODHA
- Pemahaman ODHA berdasarkan fakta yang dimiliki ODHA yang bersangkutan. Bagaimana menguatkan mental ODHA dalam menghadapi pergumulan dengan diri sendiri, keluarga dan masyarakat
- Mempercayai ODHA, agar memiliki optimisme menjalani hidup
- Menemukan kebutuhan apa yang diinginkan ODHA. Misal: kasih sayang, diperlakukan sebagai manusia.
- Mengarahkan asesmen pada kekuatan pribadi dan lingkungan ODHA. Meyakini seorang ODHA juga memiliki daya tahan, kemampuan, iman, dapat membedakan mana yang baik dan buruk, bahkan mempunyai cita-cita dimasa depan.
Masalah-Masalah yang dialami Penyandang Masalah HIV/AIDS
(ODHA dan OHIDHA)
(ODHA dan OHIDHA)
•
Stigmatisasi = sikap merendahkan (mendiskreditkan) seseorang atau kelompok yang
memiliki atribut sehingga dapat menyebabkan pandangan masyarakat yang buruk pada
seseorang atau kelompok tertentu.
•
Terjadi karena suatu karakteristik fisik seperti gejala yang dapat dilihat pada
suatu penyakit atau sikap yang cenderung menghakimi pada perilaku suatu
kelompok seperti kaum gay, pekerja seks, dan drug user
•
Stigma = Cap Buruk seseorang dimata
orang lain. HIV/AIDS sebagai “ Penyakit penjaja seks”, “penyakit junkies”,
penyakit orang kulit hitam”, “penyakit orang asing”, “penyakit gay”, “penyakit
kutukan tuhan”.
•
Pemberian cap buruk dapat terjadi
pada diri sendiri ODHA, karena rasa malu dalam menghadapi anggapan dan reaksi
buruk dari orang lain
•
Akibat cap buruk = ODHA dan OHIDHA
mengalami stres, depresi, memburukkan keadaan diri sendiri, dan menimbulkan
rasa tidak berharga.
DISKRIMINASI
• Berupa Penolakan Pengusiran yang dilakukan oleh Keluarga, orang tua,
tetangga, warga masyarakat, teman, sekolah, tempat kerja, rumah
sakit, puskesmas dll.
Mitos mitos yang mucul mengenai HIV aids
• AIDS adalah penyakit kaum gay, pekerja seks, pengguna NAPZA, dan orang
bule
• HIV hanya menular melalui perilaku seks menyimpang
• AIDS merupakan kutukan Tuhan
• AIDS dapat ditularkan melalui kontak seksual biasa
• Tidak ada harapan bagi seseorang yang terkena HIV/AIDS
• Jika saya tidak positif HIV, penyakit itu tidak berbahaya bagi saya
• HIV/AIDS menyebar terutama karena pilihan moral yang buruk
TERBATAS DAN KURANGNYA:
- Akses pengobatan
- Akses terhadap kelompok dukungan
- Akses kepada sistem sumber yang diperlukan
- Peran konselor, manajer kasus (pekerja sosial)
Kompetensi yang diperlukan oleh
Pekerja Sosial dalam penanganan masalah HIV/AIDS
•
Teori dan model intervensi:
perubahan perilaku, kebijakan, advokasi, pemberdayaan, konseling
•
Keterampilan dan praktek: konseling,
manajer kasus, dukungan, outreach, enabling, problem solver
•
Pengembangan jaringan dan kemitraan
•
Pengembangan kurikulum
•
Pengembangan layanan VCT, konseling,
laboratorium sosial, kelompok dukungan, biro konsultasi ODHA dan OHIDHA
MODEL INTERVENSI PENCEGAHAN DAN PERUBAHAN PERILAKU
Tingkat
indivudu
•
Intervensi
layanan VCT (konseling dan testing HIV) : Konselor dan pekerja sosial
1.
Konseling sebelum pemeriksaan
2.
Konseling setelah pemeriksaan
- Konseling Klien AIDS
- Konseling Klien HIV-Positif
- Konseling Klien HIV- Negatif
•
Konseling
pencegahan secara individu
•
Layanan
hotline telefon
•
Konseling pengurangan resiko HIV bagi
pasangan (HIV risk-reduction counseling for couples)
Tingkat kelompok
•
Intervensi
kelompok kecil (peer group)
• Intervensi pengurangan dampak HIV pada
kelompok
• Intervensi Kelompok Inovatif
• Kelompok dukungan sosial
Tingkat masyarakat
• Model-model pengaruh sosial (Training refusal
skills, public commitment, countering advertising, normative education, use
teen leaders)
• Program berbasis sekolah
• Program penjangkauan
• Pemasaran sosial
• Intervensi media
• Mobilisasi sosial
• Aksi sosial
Peranan pekerja sosial
• Manajer Kasus
• Pendamping
• Mediator
• Broker
• Advokat
• Liaison
• Konselor
• Enabler
0 comments:
Post a Comment