Psikologi Perkembangan
Pengertian
Richard M Lerner (1991)
Psikolgi perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup (misalnya mempelajri bagaimana proses berpikir pada anak-anak satu tahun, dua tahun atau lima tahun, memiliki persamaan atau perbedaan, atau bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembang dari anak-anak sampai dewasa.
Menurut L M Davidoff (1991)
Psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia, yang dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga menjelang mati
Menurut Santrock !1998)
Psikologi perkembangn bagian psikologi yang secara khusus mempelajari pertumbuhan dan perkembangan aspek fisik, kognitif maupun psikososial manusia sejak masa konsepsi sampai kematiannya
Tujuan
Miller (1993)
1. Deskripsi perkembangan sepanjang kehidupan Manusia tidak pernah mengalami stagnasi artinya
manusia selalu berubah mengikuti proses perkembangan sepanjang kehidupannya sejak masa prenatal, bayi, anak, remaja, dewasa dan
kematian. Mempelajari psikologi perkembangan berarti berupaya memahami dan mengetahui prinsip-prinsip teori perkembangan manusia
2. Prediksi Masalah Perkembangan Masa Kini Maupun Masa Mendatang
Setelah memahami konsep perkembangan secara komprehensif, kita dapat mengevaluasi dan mengetahui penyimpangan-penyimpangan maupun abnormalitas perkembangan individu. Abnormalitas maupun gangguan perilaku inidividu menjadi dasar prediksi atau perkiraan bagaimana pengaruhnua terhadap perkembangan di masa kini maupun masa mendatang
3. Optimalisasi dan Treatment Perkembangan
Dengan memahami teori perkembangan maka kita dapat melakukan teknik dan strategi yang tepat untuk mencapai optimalisasi perkembangan individu.
Optimalisasi perkembangan dapat tercapai dengan baik bila diberi perangsangan/stimulasi /perlakuan yang tepat, sistematis dan kontinyu dalam jangka waktu tertentu
Mussen, Conger dan Kagan
1. Memberikan, mengukur dan menerangkan perubahan dalam
tingkah laku serta kemampuan yang sedang berkembang
sesuai dengan tingkat umur dan yang mempunyai ciri-ciri
universal (artinya berlaku dimana saja/lingkungan sosial
budaya mana saj
2. Mempelajari perbedaan-perbedaan yang bersifat personal
pada tahapan perkembangan
3. Mempelajari tingkah laku individu pada lingkungan tertentu
yang menimbulkan reaksi yang berbeda
4. Mempelajari penyimpangan tingkah laku yang dialami
seseorang
Elizabeth B. Hurlock
1. Menemukan perubahan-perubahan
2. Menemukan kapan terjadi perubahan
3. Menemukan sebab-sebabnya
4. Menemukan bagaimana perubahan itu mempengaruhi
perilaku
5. Menemukan dapat atau tidaknya perubahan-perubahan
itu diramalkan
6. Menemukan apakah perubahan itu bersifat universal atau
personal
Hakekat Perkembangan
1. Perkembangan (development)
Digambarkan sebagai rangkaian perubahan yang bersifat progresif (berarti perubahan arah maju bukan mundur), teratur dan berkesinambungan (berarti dalam perkembangan terdapat hubungan antara setiap tahap perkembangan dengan tahap selanjutnya) serta akumulatif (berarti perubahan yang terjadi tergantung pada perubahaqn sebelumnya dan sebaliknya mempengaruhi perubahan yang akan datang)
2. Pertumbuhan (growth)
Digambarkan sebagai perubahan yang menyangkut segi kuantitatif (peningkatan dalam ukuran struktur fisik,
terjadi perubahan menjadi besar, ukuran berubah dan perubahan ini bisa diukur
3. Kematangan (maturation)
Merupakan proses usia masak, menunjuk pada munculnya pola perilaku tertentu
4. Perubahan (change)
a. Ukuran besarnya
b. Proporsi
c. Hilangnya bentuk atau ciiri-ciri lama
d. Timbulnya bentuk atau ciri-ciri baru
Periode Prenatal
Periode Prenatal
Periode prenatal merupakan periode yang pertama dalam kehidupan manusia.
Periode ini dimulai dari saat konsepsi (ketika sel telur dan sel sperma bertemu) dan berakhir pada saat kelahiran (± 9 bulan)
Pada saat konsepsi terdapat 4 hal penting yang menentukan suatu kehidupan individu, yaitu:
1. Penentuan bakat pembawaan
2. Penentuan jenis kelamin
3. Jumlah anak yang dilahirkan
4. Posisi anak
Karakteristik Periode Prenatal
Periode prenatal merupakan periode yang singkat dalam kehidupan manusia dan merupakan periode yang penting, Karena :
Bakat/pembawaan yang ditentukan pada saat konsepsi akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya (ditentukan pada periode ini)
Kondisi ibu sangat mempengaruhi perkembangan janin Kondisi ibu pada saat periode ini yang baik dapat membantu perkembangan bakat dan potensi anak, sedang
kondisi yang tidak baik dapat menghambat bahkan merusak perkembangan selanjutnya Pada periode ini terjadi perkembangan yang lebih cepat dibandingkan periode-periode kehidupan lainnya Pada saat ini calon orang tua menentukan sikapnya terhadap anak yang akan lahir. Sikap ini akan mempengaruhi cara mereka mengasuh anaknya, terutama pada periode permulaan dari kehidupan
Faktor-faktor yang mempengaruhi periode prenatal
1. Usia Ibu
Penelitian di bidang kedokteran mengenai angka kematian bayi dan ibu, ternyata menunjukkan adanya angka kematian dan ibu yang tinggi, bila ibu melahirkan
anak pertama sebelum umur ibu mencapai 20 tahun atau di atas 35 tahun Selain kematian, juga kemungkinan besar melahirkan anak-anak yang terbelakang
2. Makanan Ibu
Ibu yang hamil harus memilih makanan yang bergizi bila menghendaki kelahiran bayi yang sehat
Kurangnya makanan yang bergizi, misalnya kekurangan protein terutama pada 1 – 5 bulan kehamilan dapat mempengaruhi janin dalam kandungan, misalnya dapat menyebabkan bayi menjadi terbelakang atau bayi lahir premature
3. Keadaan Emosi Ibu
Walaupun tampaknya tidak ada hubungan langsung antara ibu dan susunan syaraf janin, keadaan emosi ibu dapat mempengaruhi reaksi dan perkembangan janin Telah terbukti, bahwa keadaan ibu seperti marah, takut dan cemas akan menimbulkan reaksi apada susunan syaraf otonom yaitu melepaskan beberapa zat kimiawi kedalam aliran darah. Hal ini akan merangsang kelenjaran endokrin, terutama andrenals dan jumlah hormon. Sehingga metabolisme dalam tubuh akan menagalami perubahan Jelasnya, komposisi perubahan darah dan zat kimiawi dibawa ke placenta, dan menyebabkan perubahan sistem sirkulasi pada janin. Perubahan ini akan mengganggu perkembangan janin. Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa gerakan-gerakan tubuh janin meningkat beberapa ratus persen bila ibu berada dalam keadaan emosional. Emosi ibu juga akan mempengaruhi sikapnya menghadapi bayi yang dilahirkan nanti
4. Obat-obatan
Obat-obatan yang dikonsumsi ibu hamil dapat
mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan, yang terkenal adalah thalidomide, bayi yang lahir mengalami cacat berat misalnya cacat fisik yaitu kerusakan pada anggota badan, meliputi tangan dan kaki.
Jika ibu kecanduan obat akan melahirkan bayi dengan keadaan kecanduan obat pula. Bayi ini akan memperlihatkan kegelisahan, badannya gemetaran dan seringkali muntah
5. Sinar Rontgen (X Ray)
Penyinaran dengan sinar X pada ibu yang sedang hamil tidak akan membahayakan janin bila diberikan dalam jumalh kecil.
Tapi bila terlalu sering akan mengakibatkan cacat mental atau fisik
6. Ibu menderita suatu penyakit
Hasil penelitian telah membuktikan bahwa keadaan ibu sakit dapat mempengauhi perkembangan janin.
Pada ibu yang menderita syphilis ada kemungkinan terjadi
abortus, bayi yang dilahirkan lemah, cacat fisik atau cacat
mental.
Rubellla yang diperoleh ketika kehamilan 1 – 4 tahun dapat
mengakibatkan bayi bisu tuli, terbelakang atau menderita
katarak.
Ibu yang menderita diabetes seringkali melahirkan anak cacat
fisik yang meliputi sistem pernafasan dan peredaran darah
Saat Kelahiran
Biasanya bayi dilahirkan setelah berada dalam kandungan kurang lebih 9 bulan sesudah konsepsi.
Bayi yang dilahirkan paling sedikit 2 minggu lebih dini dari
waktu yang diperkirakan disebut bayi premature
Sedangkan bayi yang dilahirkan 2 minggu atau lebih terlambat dari waktu yang diperkirakan disebut bayi posmature
Bentuk-bentuk kelahiran
1. Kelahiran spontan
Keadaan kelahiran normal yaitu apabila posisi kepala terlebih dahulu keluar pada waktu dilahirkan
2. Kelahiran sungsang
Keadaan kelahiran dimana posisi bokong atau kaki terlebih dahulu keluar waktu dilahirkan
3. Kelahiran melintang
Keadaan kelahiran dimana letak bayi melintang yang memerlukan penanganan khusus pada waktu kelahiran
4. Kelahiran dengan instrumen
Keadaan kelahiran dengan menggunakan alat/instrumen untuk mengeluarkan bayi Biasanya bayi dikeluarkan dengan menggunakan alat bila bayi terlalu besar atau dalam kedaan posisi yang tidak memungkinkan lahir spontan
5. Operasi ceasar
Bila bayi menunjukkan akan mengalami kesulitan kelahiran
Periode Infancy(Dari lahir – 2 minggu)
Periode ini berlangsung sejak kelahiran hingga bayi berumur 2 minggu
Periode ini merupakan periode penyesuaian diri, dimana bayi harus menyesuaikan diri terhadap kehidupan baru di luar rahim ibunya (dimana bayi hidup selama 9 bulan)
Karakteristik
1. Merupakan periode penyesuaian diri yang radikal Kelahiran merupakan suatu interupsi pada pola perkembangan yang dimulai sejak konsepsi. Dengan adanya kelahiran berarti ada suatu peralihan dari lingkungan di dalam kandungan ke lingkungan di luar kandungan.
Peralihan ini menuntut penyesuaian diri si bayi
Penyesuaian yang dilakukan bayi adalah terhadap :
a. Perubahan suhu udara (temperatur)
Dalam kandungan ibu, bayi mengalami temperatur
yang konstan, sedangkan di luar kandungan, kemungkinan temperatur dapat berubah-ubah
b. Pernapasan
Selama dalam kandungan bayi bernapas melalui ari-ari
(placenta). Sedangkan pada saat kelahiran ari-ari
dipotong,maka bayi harus bernapas sendiri
c. Pengisapan dan menelan
Sebelum kelahiran, janin menerima makanan dengan cara mengisap dan menelan, walaupun penerimaan ini melalui ari-ari. Refleks mengisap dan menelan mengalami kesulitan setelah kelahiran dan bayi akan mengalami kekurangan makanan yang diterima, oleh sebab itu sering berat bayi menurun
d. Pembuangan
Pembuangan mulai berfungsi sesudah kelahiran Sedangkan dalam kandungan pembuangan berlangsung melalui ari-ari Penyesuaian bayi terhadap hal-hal tersebut di atas bukanlah merupakan suatu tugas yang mudah
Beberapa indikasi yang menunjukkan bahwa penyesuaian diri terhadap kehidupan sesudah kelahiran itu sulit, yaitu:
a. Berat badan menurun, sebagai akibat kesulitan dalam penyesuaian terhadap gerakan mengisap dan menelan, bayi yang baru lahir selalu mengalami penurunan berat badan selama 1 minggu pertama setelah kelahiran
b. Tingkah laku yang tidak teratur
Pada hari pertama atau kedua setelah kelahiran bayi
akan memperlihatkan tingkah laku yang tidak teratur, misalnya pernapasan yang tidak teratur, sering buang air besar atau kecil
c. Angka kematian bayi
2. Merupakan suatu plateau/dataran dalam perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan selama periode prenatal terhenti sesaat dengan terjadinya kelahiranSesudah kelahiran tampak adanya suatu kemunduran sebentar, misalnya penurunan berat badan, kecenderungan fisik menjadi kurang kuat di[bandingkan saat kelahir Pada umumnya, keadaan ini berlangsung beberapa hari setelah kelahiran. Kemudian bayi akan secara berangsur-angsur mengalami peningkatan kembali dalam bernagai fungsi.
Pada akhir periode infancy biasanya berat badan bayi telah kembali pada keadaan seperti ketika kelahiran Perubahan yang secara perlahan-lahan adalam pertumbuhan dan perkembangan, menyebabkan seolah-olah tidak ada perkembangan, dan kondisi semacam ini merupakan karakteristik suatu plateau
3. Merupakan periode yang berbahaya
Pada periode ini mempunyai kerawanan-kerawanan tertentu, baik bersifat fisik maupun psikologik.
Kerawanan fisik disebabkan karena kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri yang radikal terhadap lingkungan yang secara keseluruhan baru dan berbed.
Secara psikoligik adanya sikap-sikap orang yang dianggap signifikan atau bermakna (dalam hal ini orang tua) dalam menghadapi bayi.
Sikap-sikap ini biasanya tergantung pada kondisi kelahiran bayi, harapan-harapan otang tua, penyesuaian orang tua terhadap bayi
PERIODE BAYI
Periode Bayi (2 minggu – 2 tahun)
Periode bayi mulai dari 2 minggu sesudah kelahiran hingga usia 2 tahun
Karakteristik Perkembangan
1. Merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
Pada periode ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologik yang cepat, yang menyebabkan terjadinya perubahan tidak hanya meliputi penampilan tetapi juga kemampuan-kemampuan yang dimilikinya
Periode Bayi (2 Mgg – 2 Tahun)
Periode Pertumbuhan dan Perkembangan yang Cepat
Seorang bayi berkembang dari makhluk yang tidak berdaya/sangat tergantung pada orang lain menjadi makhluk yang mampu melakukan aktivitas : duduk sendiri, berjalan bahkan berbicara
2. Merupakan usia dimulainya melepaskan diri dari ketergantungan orang lain
Pada periode infancy, bayi sangat tergantung pada pertolongan orang lain. Ketergantungan ini makin lama makin berkurang, keadaan ini disebabkan karena bayi mengalami perkembangan yang cepat pada pengendalian tubuh: bayi bisa duduk, berdiri, berjalan dan memanipulasi obyek menurut keinginannya.
Pengurangan ketergantungan inipun meningkat sehubungan dengan dimilikinya kemampuan untuk mengkomunikasikan kebutuhannya/keinginannya kepada orang lain dalam bentuk bahasa yang dapat dimengrti orang lain
3. Merupakan periode dasar
Periode bayi merupakan periode dasar dari suatu kehidupan karena dasar-dasar pola tingkah laku dan pola reaksi emosional mulai terbentuk
Periode Dasar
4. Merupakan usia berbahaya
Masih banyaknya kematian bayi, selain sakit karena penyakit juga kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan pada periode ini merupakan masa eksplorasi, dimana bayi berusaha mengetahui fungsi berbagai benda dengan cara mencoba memanipulasinya yang dapat berakibat kecelakaan (jatuh, memecahkan benda dll)
5. Merupakan usia menarik/lucu
Penampilannya selalu menarik perhatian lingkungannya
Apabila sudah dapat berdiri sendiri, mempunyai keinginan sendiri, maka sulit diatur sehingga menjengkelkan
Usia Berbahaya
Usia Menarik dan Lucu
Tugas Perkembangan
Belajar berjalan
Belajar makan makanan padat
Belajar buang air besar dan kecil
Belajar bicara
Belajar membuat hubungan emosional dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya
Pengertian
Richard M Lerner (1991)
Psikolgi perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup (misalnya mempelajri bagaimana proses berpikir pada anak-anak satu tahun, dua tahun atau lima tahun, memiliki persamaan atau perbedaan, atau bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembang dari anak-anak sampai dewasa.
Menurut L M Davidoff (1991)
Psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia, yang dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga menjelang mati
Menurut Santrock !1998)
Psikologi perkembangn bagian psikologi yang secara khusus mempelajari pertumbuhan dan perkembangan aspek fisik, kognitif maupun psikososial manusia sejak masa konsepsi sampai kematiannya
Tujuan
Miller (1993)
1. Deskripsi perkembangan sepanjang kehidupan Manusia tidak pernah mengalami stagnasi artinya
manusia selalu berubah mengikuti proses perkembangan sepanjang kehidupannya sejak masa prenatal, bayi, anak, remaja, dewasa dan
kematian. Mempelajari psikologi perkembangan berarti berupaya memahami dan mengetahui prinsip-prinsip teori perkembangan manusia
2. Prediksi Masalah Perkembangan Masa Kini Maupun Masa Mendatang
Setelah memahami konsep perkembangan secara komprehensif, kita dapat mengevaluasi dan mengetahui penyimpangan-penyimpangan maupun abnormalitas perkembangan individu. Abnormalitas maupun gangguan perilaku inidividu menjadi dasar prediksi atau perkiraan bagaimana pengaruhnua terhadap perkembangan di masa kini maupun masa mendatang
3. Optimalisasi dan Treatment Perkembangan
Dengan memahami teori perkembangan maka kita dapat melakukan teknik dan strategi yang tepat untuk mencapai optimalisasi perkembangan individu.
Optimalisasi perkembangan dapat tercapai dengan baik bila diberi perangsangan/stimulasi /perlakuan yang tepat, sistematis dan kontinyu dalam jangka waktu tertentu
Mussen, Conger dan Kagan
1. Memberikan, mengukur dan menerangkan perubahan dalam
tingkah laku serta kemampuan yang sedang berkembang
sesuai dengan tingkat umur dan yang mempunyai ciri-ciri
universal (artinya berlaku dimana saja/lingkungan sosial
budaya mana saj
2. Mempelajari perbedaan-perbedaan yang bersifat personal
pada tahapan perkembangan
3. Mempelajari tingkah laku individu pada lingkungan tertentu
yang menimbulkan reaksi yang berbeda
4. Mempelajari penyimpangan tingkah laku yang dialami
seseorang
Elizabeth B. Hurlock
1. Menemukan perubahan-perubahan
2. Menemukan kapan terjadi perubahan
3. Menemukan sebab-sebabnya
4. Menemukan bagaimana perubahan itu mempengaruhi
perilaku
5. Menemukan dapat atau tidaknya perubahan-perubahan
itu diramalkan
6. Menemukan apakah perubahan itu bersifat universal atau
personal
Hakekat Perkembangan
1. Perkembangan (development)
Digambarkan sebagai rangkaian perubahan yang bersifat progresif (berarti perubahan arah maju bukan mundur), teratur dan berkesinambungan (berarti dalam perkembangan terdapat hubungan antara setiap tahap perkembangan dengan tahap selanjutnya) serta akumulatif (berarti perubahan yang terjadi tergantung pada perubahaqn sebelumnya dan sebaliknya mempengaruhi perubahan yang akan datang)
2. Pertumbuhan (growth)
Digambarkan sebagai perubahan yang menyangkut segi kuantitatif (peningkatan dalam ukuran struktur fisik,
terjadi perubahan menjadi besar, ukuran berubah dan perubahan ini bisa diukur
3. Kematangan (maturation)
Merupakan proses usia masak, menunjuk pada munculnya pola perilaku tertentu
4. Perubahan (change)
a. Ukuran besarnya
b. Proporsi
c. Hilangnya bentuk atau ciiri-ciri lama
d. Timbulnya bentuk atau ciri-ciri baru
Periode Prenatal
Periode Prenatal
Periode prenatal merupakan periode yang pertama dalam kehidupan manusia.
Periode ini dimulai dari saat konsepsi (ketika sel telur dan sel sperma bertemu) dan berakhir pada saat kelahiran (± 9 bulan)
Pada saat konsepsi terdapat 4 hal penting yang menentukan suatu kehidupan individu, yaitu:
1. Penentuan bakat pembawaan
2. Penentuan jenis kelamin
3. Jumlah anak yang dilahirkan
4. Posisi anak
Karakteristik Periode Prenatal
Periode prenatal merupakan periode yang singkat dalam kehidupan manusia dan merupakan periode yang penting, Karena :
Bakat/pembawaan yang ditentukan pada saat konsepsi akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya (ditentukan pada periode ini)
Kondisi ibu sangat mempengaruhi perkembangan janin Kondisi ibu pada saat periode ini yang baik dapat membantu perkembangan bakat dan potensi anak, sedang
kondisi yang tidak baik dapat menghambat bahkan merusak perkembangan selanjutnya Pada periode ini terjadi perkembangan yang lebih cepat dibandingkan periode-periode kehidupan lainnya Pada saat ini calon orang tua menentukan sikapnya terhadap anak yang akan lahir. Sikap ini akan mempengaruhi cara mereka mengasuh anaknya, terutama pada periode permulaan dari kehidupan
Faktor-faktor yang mempengaruhi periode prenatal
1. Usia Ibu
Penelitian di bidang kedokteran mengenai angka kematian bayi dan ibu, ternyata menunjukkan adanya angka kematian dan ibu yang tinggi, bila ibu melahirkan
anak pertama sebelum umur ibu mencapai 20 tahun atau di atas 35 tahun Selain kematian, juga kemungkinan besar melahirkan anak-anak yang terbelakang
2. Makanan Ibu
Ibu yang hamil harus memilih makanan yang bergizi bila menghendaki kelahiran bayi yang sehat
Kurangnya makanan yang bergizi, misalnya kekurangan protein terutama pada 1 – 5 bulan kehamilan dapat mempengaruhi janin dalam kandungan, misalnya dapat menyebabkan bayi menjadi terbelakang atau bayi lahir premature
3. Keadaan Emosi Ibu
Walaupun tampaknya tidak ada hubungan langsung antara ibu dan susunan syaraf janin, keadaan emosi ibu dapat mempengaruhi reaksi dan perkembangan janin Telah terbukti, bahwa keadaan ibu seperti marah, takut dan cemas akan menimbulkan reaksi apada susunan syaraf otonom yaitu melepaskan beberapa zat kimiawi kedalam aliran darah. Hal ini akan merangsang kelenjaran endokrin, terutama andrenals dan jumlah hormon. Sehingga metabolisme dalam tubuh akan menagalami perubahan Jelasnya, komposisi perubahan darah dan zat kimiawi dibawa ke placenta, dan menyebabkan perubahan sistem sirkulasi pada janin. Perubahan ini akan mengganggu perkembangan janin. Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa gerakan-gerakan tubuh janin meningkat beberapa ratus persen bila ibu berada dalam keadaan emosional. Emosi ibu juga akan mempengaruhi sikapnya menghadapi bayi yang dilahirkan nanti
4. Obat-obatan
Obat-obatan yang dikonsumsi ibu hamil dapat
mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan, yang terkenal adalah thalidomide, bayi yang lahir mengalami cacat berat misalnya cacat fisik yaitu kerusakan pada anggota badan, meliputi tangan dan kaki.
Jika ibu kecanduan obat akan melahirkan bayi dengan keadaan kecanduan obat pula. Bayi ini akan memperlihatkan kegelisahan, badannya gemetaran dan seringkali muntah
5. Sinar Rontgen (X Ray)
Penyinaran dengan sinar X pada ibu yang sedang hamil tidak akan membahayakan janin bila diberikan dalam jumalh kecil.
Tapi bila terlalu sering akan mengakibatkan cacat mental atau fisik
6. Ibu menderita suatu penyakit
Hasil penelitian telah membuktikan bahwa keadaan ibu sakit dapat mempengauhi perkembangan janin.
Pada ibu yang menderita syphilis ada kemungkinan terjadi
abortus, bayi yang dilahirkan lemah, cacat fisik atau cacat
mental.
Rubellla yang diperoleh ketika kehamilan 1 – 4 tahun dapat
mengakibatkan bayi bisu tuli, terbelakang atau menderita
katarak.
Ibu yang menderita diabetes seringkali melahirkan anak cacat
fisik yang meliputi sistem pernafasan dan peredaran darah
Saat Kelahiran
Biasanya bayi dilahirkan setelah berada dalam kandungan kurang lebih 9 bulan sesudah konsepsi.
Bayi yang dilahirkan paling sedikit 2 minggu lebih dini dari
waktu yang diperkirakan disebut bayi premature
Sedangkan bayi yang dilahirkan 2 minggu atau lebih terlambat dari waktu yang diperkirakan disebut bayi posmature
Bentuk-bentuk kelahiran
1. Kelahiran spontan
Keadaan kelahiran normal yaitu apabila posisi kepala terlebih dahulu keluar pada waktu dilahirkan
2. Kelahiran sungsang
Keadaan kelahiran dimana posisi bokong atau kaki terlebih dahulu keluar waktu dilahirkan
3. Kelahiran melintang
Keadaan kelahiran dimana letak bayi melintang yang memerlukan penanganan khusus pada waktu kelahiran
4. Kelahiran dengan instrumen
Keadaan kelahiran dengan menggunakan alat/instrumen untuk mengeluarkan bayi Biasanya bayi dikeluarkan dengan menggunakan alat bila bayi terlalu besar atau dalam kedaan posisi yang tidak memungkinkan lahir spontan
5. Operasi ceasar
Bila bayi menunjukkan akan mengalami kesulitan kelahiran
Periode Infancy(Dari lahir – 2 minggu)
Periode ini berlangsung sejak kelahiran hingga bayi berumur 2 minggu
Periode ini merupakan periode penyesuaian diri, dimana bayi harus menyesuaikan diri terhadap kehidupan baru di luar rahim ibunya (dimana bayi hidup selama 9 bulan)
Karakteristik
1. Merupakan periode penyesuaian diri yang radikal Kelahiran merupakan suatu interupsi pada pola perkembangan yang dimulai sejak konsepsi. Dengan adanya kelahiran berarti ada suatu peralihan dari lingkungan di dalam kandungan ke lingkungan di luar kandungan.
Peralihan ini menuntut penyesuaian diri si bayi
Penyesuaian yang dilakukan bayi adalah terhadap :
a. Perubahan suhu udara (temperatur)
Dalam kandungan ibu, bayi mengalami temperatur
yang konstan, sedangkan di luar kandungan, kemungkinan temperatur dapat berubah-ubah
b. Pernapasan
Selama dalam kandungan bayi bernapas melalui ari-ari
(placenta). Sedangkan pada saat kelahiran ari-ari
dipotong,maka bayi harus bernapas sendiri
c. Pengisapan dan menelan
Sebelum kelahiran, janin menerima makanan dengan cara mengisap dan menelan, walaupun penerimaan ini melalui ari-ari. Refleks mengisap dan menelan mengalami kesulitan setelah kelahiran dan bayi akan mengalami kekurangan makanan yang diterima, oleh sebab itu sering berat bayi menurun
d. Pembuangan
Pembuangan mulai berfungsi sesudah kelahiran Sedangkan dalam kandungan pembuangan berlangsung melalui ari-ari Penyesuaian bayi terhadap hal-hal tersebut di atas bukanlah merupakan suatu tugas yang mudah
Beberapa indikasi yang menunjukkan bahwa penyesuaian diri terhadap kehidupan sesudah kelahiran itu sulit, yaitu:
a. Berat badan menurun, sebagai akibat kesulitan dalam penyesuaian terhadap gerakan mengisap dan menelan, bayi yang baru lahir selalu mengalami penurunan berat badan selama 1 minggu pertama setelah kelahiran
b. Tingkah laku yang tidak teratur
Pada hari pertama atau kedua setelah kelahiran bayi
akan memperlihatkan tingkah laku yang tidak teratur, misalnya pernapasan yang tidak teratur, sering buang air besar atau kecil
c. Angka kematian bayi
2. Merupakan suatu plateau/dataran dalam perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan selama periode prenatal terhenti sesaat dengan terjadinya kelahiranSesudah kelahiran tampak adanya suatu kemunduran sebentar, misalnya penurunan berat badan, kecenderungan fisik menjadi kurang kuat di[bandingkan saat kelahir Pada umumnya, keadaan ini berlangsung beberapa hari setelah kelahiran. Kemudian bayi akan secara berangsur-angsur mengalami peningkatan kembali dalam bernagai fungsi.
Pada akhir periode infancy biasanya berat badan bayi telah kembali pada keadaan seperti ketika kelahiran Perubahan yang secara perlahan-lahan adalam pertumbuhan dan perkembangan, menyebabkan seolah-olah tidak ada perkembangan, dan kondisi semacam ini merupakan karakteristik suatu plateau
3. Merupakan periode yang berbahaya
Pada periode ini mempunyai kerawanan-kerawanan tertentu, baik bersifat fisik maupun psikologik.
Kerawanan fisik disebabkan karena kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri yang radikal terhadap lingkungan yang secara keseluruhan baru dan berbed.
Secara psikoligik adanya sikap-sikap orang yang dianggap signifikan atau bermakna (dalam hal ini orang tua) dalam menghadapi bayi.
Sikap-sikap ini biasanya tergantung pada kondisi kelahiran bayi, harapan-harapan otang tua, penyesuaian orang tua terhadap bayi
PERIODE BAYI
Periode Bayi (2 minggu – 2 tahun)
Periode bayi mulai dari 2 minggu sesudah kelahiran hingga usia 2 tahun
Karakteristik Perkembangan
1. Merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
Pada periode ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologik yang cepat, yang menyebabkan terjadinya perubahan tidak hanya meliputi penampilan tetapi juga kemampuan-kemampuan yang dimilikinya
Periode Bayi (2 Mgg – 2 Tahun)
Periode Pertumbuhan dan Perkembangan yang Cepat
Seorang bayi berkembang dari makhluk yang tidak berdaya/sangat tergantung pada orang lain menjadi makhluk yang mampu melakukan aktivitas : duduk sendiri, berjalan bahkan berbicara
2. Merupakan usia dimulainya melepaskan diri dari ketergantungan orang lain
Pada periode infancy, bayi sangat tergantung pada pertolongan orang lain. Ketergantungan ini makin lama makin berkurang, keadaan ini disebabkan karena bayi mengalami perkembangan yang cepat pada pengendalian tubuh: bayi bisa duduk, berdiri, berjalan dan memanipulasi obyek menurut keinginannya.
Pengurangan ketergantungan inipun meningkat sehubungan dengan dimilikinya kemampuan untuk mengkomunikasikan kebutuhannya/keinginannya kepada orang lain dalam bentuk bahasa yang dapat dimengrti orang lain
3. Merupakan periode dasar
Periode bayi merupakan periode dasar dari suatu kehidupan karena dasar-dasar pola tingkah laku dan pola reaksi emosional mulai terbentuk
Periode Dasar
4. Merupakan usia berbahaya
Masih banyaknya kematian bayi, selain sakit karena penyakit juga kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan pada periode ini merupakan masa eksplorasi, dimana bayi berusaha mengetahui fungsi berbagai benda dengan cara mencoba memanipulasinya yang dapat berakibat kecelakaan (jatuh, memecahkan benda dll)
5. Merupakan usia menarik/lucu
Penampilannya selalu menarik perhatian lingkungannya
Apabila sudah dapat berdiri sendiri, mempunyai keinginan sendiri, maka sulit diatur sehingga menjengkelkan
Usia Berbahaya
Usia Menarik dan Lucu
Tugas Perkembangan
Belajar berjalan
Belajar makan makanan padat
Belajar buang air besar dan kecil
Belajar bicara
Belajar membuat hubungan emosional dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya